Monday, 25 November 2013

Menjaga konsistensi amalan sederhana berdampak besar

Sekitar 10 tahun yang lalu kami memulai agenda sederhana melaksanakan tensi gratis di pasar tradisional, dimulai dari tensi tanpa record sampai dikelola secara profesional hingga saat ini. Variasi pemeriksaan pun mulai kami jajaki dari pemeriksaan kadar gula dalam darah, kadar asam urat, kolesterol dan trigliserida.
Kami yang merupakan bagian dari panitia pelaksana merasakan banyak terjadi kemajuan yang sangat signifikan hingga dari sekian tahun tersebut hanya dalam hitungan jari kami tidak melakukan agenda tensi (baksos) dipasar tradisional dan itu pun H -1 kami harus pampang PENGUMUMAN bahwa baksos bulan ini di tunda ke bulan berikutnya.
Kami awalnya berpendapat dan menganalisa bahwasanya pasien yang mendatangi kami hanya sekedar iseng alias mumpung skalian lewat kita periksa...(mindset panitia), seiring berjalanya waktu banyak hal yang kami dapatkan (Keutamaan) diantaranya:
1. Memberikan edukasi dan pemeliharaan kesehatan masyarakat secara langsung membantu pemerintah dalam program peningkatan usia harapan hidup, walau pun kami tanda tanya besar apakh pemerintah tahu tentang eksistensi kami melayani masyarakat. Dan yang paling penting adalah beberapa pasien yang mengalami kondisi diluar normal amat sangat terasa terbantu dengan kegiatan baksos ini.
2. Memberikan edukasi kapada masyarakat tentang pengorbanan untuk sebuah keuntungan, setelah beberapa lama (sekitar 7 tahunan) kami menyediakan kotak infak yang berasal dari masyarakat yang kami belikan untuk pengadaaan alat kesehatan yang canggih, pengobatan gratis (momen tertentu) dan pembelian aset penunjang lainnya, kalau dihitung mungkin nilainya sangat fantastis (bisa capai puluhan juta)
3. Sebuah ladang amal, kami membuka informasi dan bersedia untuk menduplikasi ke daerah lain ihwal sistem baksos yang kami bangun, hingga saat ini (nov 13) sudah tercatat jumlah pasien sekitar 2200 orang, sebagian besar (150-300org) datang ketempat stand kita untuk diperiksa dan berkonsultasi. Kami meyakini ini merupakan salah satu amal terbaik yang merupakan peluang yang jangan disia-siakan.
4. Mendapat kan dukungan dari masyarakat dan didoakan masyarakat untuk dimudahkan dalam segala urusan.
5. Segera hubungi kami untuk melakukan coaching clinic di pasar tradisonal sekitar anda (maaf untuk sementara sekitar Bandung Raya, insya Allah yang lain menyusul)
Semoga dengan informasi diatas bisa membawa kita ke jalan yang lebih baik dan bermanfaat.

Friday, 22 November 2013

Membuka Jaringan Silaturahmi Tak Kenal Batas




Awalnya sebagai pengusaha pemula, yang sebelumnya bertahun-tahun menjadi karyawan terkadang ketika memulai akan merasa kikuk dan ada rasa hawatir dan kurang pede. Hal yang mendasari keberanian dan rasa pede muncul berawal dari rasa idealisme kita sendiri untuk men sinkron kan antara harapan dan kenyataan. Saya pikir mungkin kita tahu taraf ideal hidup kita, sebagai contohnya kita sering melihat dan memperhatikan orang lain yang tentunya ukurannya lebih sukses dari orang lain dan kita ingin mengikuti mereka agar mendapatkan kesuksesan yang sama atau lebih.
Dalam sisi lain, seiring nya bertambahnya usia, nilai kebutuhan finansial semakin meningkat dan produktifitas cenderung akan sedikit demi sedikit menurun, maka diperlukan usaha konkrit untuk melawan dan mencari solusi agar kita bisa sukses menjalani hidup ini. Sebagai langkah awal untuk mengembangkan bakat dan potensi awal kita adalah SILATURAHMI atau mengunjungi kerabat, teman atau bahkan sama orang yang tidak kenal sama sekali dengan kita. Ini sangat perlu dilakukan karena disana kita akan melihat cara pandang, tindakan atau langkah hidup dari orang yang kita datangi.
Dengan kita melakukan silaturahmi, maka akan membuka wawasan kepada kita untuk dapat mempercepat melakukan perubahan ke arah lebih baik. Kita pasti akan dihadapkan pada satu pilihan langkah apa yang akan kita ambil.
Semoga dengan membuka jaringan baru akan memberikan inspirasi kepada kita dalam hal yang positif yang akan membawa kita kepada kesuksesan, kebahagiaan dunia dan akhirat.

Wednesday, 13 November 2013

Prinsip menjadi pengusaha bermental baja



 Tak sengaja ketika masih bekerja di PT Sanbe Farma mendapatkan materi Change management dari manager PPIC kami Bpk Benyamen, walau pun saya tidak mendapatkan presentasi langsung dari beliau (hanya dapat softcopy) ini menjadikan inspirasi buat kami untuk menjalani usaha, dan hasilnya alhamdulillah bisa berkembang dan berkarakter serta memiliki nilai pemberdayaan, cekidot...
Out line
1.       MASALAH PERUBAHAN
a.       TUNTUTAN GLOBAL, sebuah keniscayaan sebagai pengusaha harus bisa mengikuti ritme perkembangan jaman, agar tidak tergerus oleh jaman. Beberapa variabel diantaranya:
                                                              i.      COST, biaya operasional produksi dan living cost sebagai manusia individu dan kelompok (exp. Keluarga, perusahaan) kian hari kian meningkat seiring dengan bertambahnya nilai inflasi.
                                                            ii.      KUALITAS PRODUK DAN JASA semakin tertantang agar bisa memiliki daya saing dan yang terbaik dengan mengutamakan kebutuhan pasar, yang sudah menjadi konsumen kita harus bisa ter maintenance dengan baik sehingga tidak mudah kelain hati.
                                                          iii.      PELUANG BARU, pada satu waktu/titik diperlukan untuk rehat dan berpikir keluar dari pikiran convensional kita agar tidak terjebak dalam pemikiran dan ide yang terbatas. Pelajari peluang baru, sering bersilaturahmi dengan kawan yang berlainan profesi dan berbeda jenis usaha.
                                                           iv.      PRODUKTIVITAS, peningkatan produktifitas yang didasari oleh permintaan dari konsumen loyal dan bagian marketing, perlu serius diperhatikan untuk menghindari potensi rasa kecewa dari konsumen/klien kita atau pasar.
b.      SISI POSITIF, memiliki mental pengusaha yang baik dan tangguh, tidak mudah kehabisan ide serta memiliki unsur seni yang sangat tinggi,akan menjadi imajiner  kelas tinggi dalam konteks kebaikan dan penambahan nilai manfaat.
                                                              i.      ADAPTASI TERHADAP LINGKUNGAN YANG BERUBAH, selalu mengikuti perkembangan jaman dan ter up date
                                                            ii.      PENINGKATAN DAYA SAING, kemampuan perusahaan akan semakin ter up grade
                                                          iii.      POSITIONING YANG LEBIH BAIK, pengurangan sisi kelemahan dan mengikuti perkembangan jaman yang didasari nilai efisiensi dan efektifitas.
c.       SISI NEGATIF / RESIKO PERUBAHAN,
                                                              i.      KEGAGALAN, bisa terjadi dan bisa mengakibatkan usaha tutup
                                                            ii.      SUMBER DAYA TERBUANG PERCUMA, bisa terjadi karena tidak terjadi nilai efisiensi dan efektifitas terlebih cost akan meningkat
                                                          iii.      KARYAWAN ; FRUSTASI, PUTUS ASA, TAKUT, mental bisa kena, produktifitas menurun, tidak PEDE, konsumen/klien pada mundur
d.      KESALAHAN-KESALAHAN YANG KERAP TERJADI
                                                              i.      MEMBIARKAN TERLALU PUAS DIRI
                                                            ii.      GAGAL MENCIPTAKAN KOALISI PENGARAH YG CUKUP KUAT
                                                          iii.      MEREMEHKAN KEKUATAN VISI
                                                           iv.      KOMUNIKASI YG BURUK
                                                             v.      MEMBIARKAN HAMBATAN MENGHALANGI VISI BARU
                                                           vi.      GAGAL MENCIPTAKAN HASIL JANGKA PENDEK
                                                         vii.      TERLALU CEPAT MENYATAKAN KEBERHASILAN
                                                       viii.      LALAI MENANAMKAN PERUBAHAN SECARA KOKOH DALAM KULTUR PERUSAHAAN
                                                           ix.      KONSEKUENSI :
1.       STRATEGI BARU TIDAK DIIMPLEMENTASIKAN
2.       AKUISISI TIDAK MENCAPAI SINERGI YG DIHARAPKAN
3.       REKAYASA ULANG MEMBUTUHKAN WAKTU LEBIH LAMA DAN BIAYA TERLALU BANYAK
4.       PERAMPINGAN TIDAK BERHASIL MENGONTROL BIAYA
5.       PROGRAM-PROGRAM KUALITAS TIDAK MEMBERIKAN HASIL YANG SESUAI DENGAN HARAPAN
2.       PROSES PERUBAHAN
To be continued....
 
Blogger Templates