Ada apa dengan sudut pandang kita terhadap menilai dan menyikapi setiap masalah dalam dinamika kehidupan ini selalu ada yang berbeda dengan kita?. Seolah-olah kita tidak bisa memaksakan kehendak agar setiap orang yang berinteraksi dengan kita harus memiliki kesamaan dalam persepsi.
Sampai-sampai kita menemukan tidak sedikit orang yang memiliki persepsi atau sudut pandang yang bersebrangan dengan kita. Mari kita refleksikan tentang kehadiran fitrahnya manusia lahir di dunia ini, Pada dasarnya manusia dilahirkan di dunia ini memiliki sifat dan naluri seperti : pragmatis, mau menang sendiri, kikir, malas, kurang memiliki kepekaan sosial, dan seterusnya oleh karena itu Allah menyayangi manusia yang dermawan, memiliki kepekaan sosial, mementingkan kepentingan ummat, bersabar dan mengalah dan seterusnya. Selain dari pada itu persepsi dan atau mengemukakan pendapat juga bisa didasari oleh pola pikir, lingkungan, pengaruh sekitar, wawasan dan lain-lain.
Kita pun tidak bisa memaksakan mengumpulkan dan menghimpun orang yang memiliki persepsi yan sama, memiliki pemikiran yang sama dengan kita dan hidup di daerah tertentu yang semuanya setipe dengan pemikiran kita, mengapa? Karena Allah SWT menciptakan manusia dengan berbagai kultur, karakter yang tidak sama dimana kesemuanya memiliki persepsi-persepsi yang berbeda dalam menilai dan menyikapi interaksi di muka bumi ini.
Merupakan hal yang ideal dan diperlukan trik tetentu agar kita mudah diterima oleh semua orang sehingga kehadiran kita membuat orang menjadi nyaman dan nyaman juga untuk kita sendiri, berikut trik agar orang mudah menerima kita tanpa ada keraguan;
1. Rajin mendengar, kecenderungan orang mau menerima kita adalah karena kita merupakan tipe pendengar, mudah memahami dan memposisikan diri. Ini perlu kita latih karena Allah swt meminta mulut kita kalo tidak berbicara manfaat/mengandung nilai ibadah lebih baik diam. Mungkin pemahaman seperti ini teman kita belum tentu mampu, maka itu merupakan salah satu cara agar orang tersebut soleh karena mengikuti cara kita yang merupakan teladan bagi teman kita.
2. Memiliki kedewasaan, setidaknya jika kita memiliki rasa kedewasaan maka akan lebih bijak, maka teman pun akan menjadi lebih terbuka.
3. Pandai bergaul, perlu dilakukan sehingga kita bisa masuk ke wilayah interaksi mereka dan mereka pun lambat laun akan mengikuti ritme akhlak kita
4. Kita harus mapan secara finansial, dengan kemapanan kita maka kecenderungan kita "merepotkan orang lain" menjadi lebih minimal, kita pun akan leluasa bersilaturahmi tanpa ada unsur kecurigaan dari kawan kita.
Jika kita melakukan hal tersebut diatas akan terasa mudah dan ringan menjalani hidup ini, tetapi kesemua diatas tidak adalah aartinya kalau kita tidak bertaqwa kepada Allah, karena kesempurnaan akhlaklah yang membuat orang nyaman berinteraksi dengan kita. Semoga Allah swt menganugerahkan kepada kita keimanan kuat, dan senantiasa terpelihara keimanannya dengan baik. Wallahu'alam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment