Jumlah permintaan energi bahan
bakar, khususnya bensin dan solar di Indonesia terus meningkat dari tahun ke
tahun. Hal ini tidak terlepas dari semakin besarnya jumlah kendaraan yang
dimiliki oleh masyarakat di tanah air, baik roda dua maupun kendaraan roda
empat. Oleh sebab itu, terjun ke usaha penyaluran bahan bakar minyak (BBM)
merupakan bisnis yang sangat prospektif. Bisnis yang terkait penyalur BBM
sebenarnya ada beragam jenis, namun yang paling umum kita kenal adalah
berbentuk SPBU (Stasiun Pengisi Bahan Bakar Umum) alias pompa bensin.
Apakah anda berminat berinvestasi dalam bisnis energi ini? PT Pertamina membuka peluang kerjasama bagi pihak-pihak baik swasta maupun Pemda yang tertarik membangun fasilitas penyaluran BBM. Bagaimanakah caranya, berapa biayanya, dan berapa lama balik modalnya? Dikutip dari situs detikFinance (29/4/2014), dalam rangkuman bahan persentase Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya, bahwa untuk membangun SPBU di darat yang melayani kendaraan bermotor dibutuhkan modal sekitar Rp 5-8 miliar, belum termasuk tanah atau lahan SPBU.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk balik modal dalam investasi di bisnis SPBU tersebut? Dalam investasi
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum tersebut tingkat pengembalian modalnya (BEP)
antara 5-12 tahun, dimana syaratnya minimal penjualan BBM mencapai 15 kilo liter
setara premium.
Seperti yang telah disebutkan di
atas, bahwa dalam bisnis penyalur BBM ada beragam jenis, bukan hanya berbentuk
SPBU saja. Ada APMS, SPDN dan SPBN. Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) yang
merupakan cikal bakal SPBU yang melayani konsumen di daerah terpencil dengan
volume penjualan terbatas. Modal investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 500
juta-Rp 2 milar.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Nelayan (SPBN) adalah bentuk penyalur BBM yang melayani konsumen nelayan dan
usaha perikanan dengan kriteria sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rata-rata
investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 4-Rp 7 miliar di luar tanah, dengan balik
modal investasi (break even point) 5-11 tahun.
Jenis inventasi bisnis di bidang
penyalur energi BBM yang lebih murah adalah Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN),
merupakan cikal bakal SPBN, melayani konsumen nelayan dan usaha perikanan
dengan jumlah modal yang dibutuhkan antara Rp 200 juta-Rp 400 juta diluar
tanah. BEPnya sekitar 3-12 tahun