Tuesday, 25 August 2015

Modal Yang Dibutuhkan dalam Bisnis SPBU



Jumlah permintaan energi bahan bakar, khususnya bensin dan solar di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tidak terlepas dari semakin besarnya jumlah kendaraan yang dimiliki oleh masyarakat di tanah air, baik roda dua maupun kendaraan roda empat. Oleh sebab itu, terjun ke usaha penyaluran bahan bakar minyak (BBM) merupakan bisnis yang sangat prospektif. Bisnis yang terkait penyalur BBM sebenarnya ada beragam jenis, namun yang paling umum kita kenal adalah berbentuk SPBU (Stasiun Pengisi Bahan Bakar Umum) alias pompa bensin. 



Apakah anda berminat berinvestasi dalam bisnis energi ini? PT Pertamina membuka peluang kerjasama bagi pihak-pihak baik swasta maupun Pemda yang tertarik membangun fasilitas penyaluran BBM. Bagaimanakah caranya, berapa biayanya, dan berapa lama balik modalnya? Dikutip dari situs detikFinance (29/4/2014), dalam rangkuman bahan persentase Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya, bahwa untuk membangun SPBU di darat yang melayani kendaraan bermotor dibutuhkan modal sekitar Rp 5-8 miliar, belum termasuk tanah atau lahan SPBU. 

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal dalam investasi di bisnis SPBU tersebut? Dalam investasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum tersebut tingkat pengembalian modalnya (BEP) antara 5-12 tahun, dimana syaratnya minimal penjualan BBM mencapai 15 kilo liter setara premium.


Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa dalam bisnis penyalur BBM ada beragam jenis, bukan hanya berbentuk SPBU saja. Ada APMS, SPDN dan SPBN. Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) yang merupakan cikal bakal SPBU yang melayani konsumen di daerah terpencil dengan volume penjualan terbatas. Modal investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 500 juta-Rp 2 milar. 

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) adalah bentuk penyalur BBM yang melayani konsumen nelayan dan usaha perikanan dengan kriteria sesuai dengan peraturan yang berlaku. Rata-rata investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 4-Rp 7 miliar di luar tanah, dengan balik modal investasi (break even point) 5-11 tahun. 

Jenis inventasi bisnis di bidang penyalur energi BBM yang lebih murah adalah Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN), merupakan cikal bakal SPBN, melayani konsumen nelayan dan usaha perikanan dengan jumlah modal yang dibutuhkan antara Rp 200 juta-Rp 400 juta diluar tanah. BEPnya sekitar 3-12 tahun

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates