Kebutuhan lahan pertanian dan perkebunan terhadap
ketersediaan pupuk dan obat tanaman lainnya cenderung mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Meskipun luas lahan pertanian cenderung mengalami
penurunan di beberapa wilayah di Indonesia karena adanya alih fungsi lahan,
namun kebutuhan terhadap produk tersebut dari kelompok masyarakat petani
cenderung tidak berubah mengingat varietas pupuk dan obat tanaman (baik organik
maupun non organik) yang diciptakan semakin beragam.
Jika dulu para petani hanya membeli pupuk untuk penyubur
tanaman, kini pupuk yang dibutuhkan beraneka jenis, misalnya pupuk atau obat
penyubur bunga, pupuk dan obat untuk pemberantas hama, pupuk untuk mempercepat
proses pematangan buah, dan lain sebagainy.
Nah, jika wilayah anda termasuk daerah yang para penduduknya
sebagian berprofesi sebagai petani, maka usaha perdagangan pupuk dan
produk-produk penunjang pertanian menjadi pilihan yang cukup menarik. Agar bisa sukses dalam bidang usaha ini, ada
beberapa kiat yang mesti anda lakukan, antara lain:
Menentukan Produsen / Distributor Pupuk
Dalam bisnis ini, anda diberikan dua pilihan yaitu menjadi
distributor resmi atau membuka kios penjualan pupuk resmi. Jika menjadi
distributor pupuk pada suatu produsen pupuk, maka anda harus mempunyai modal
yang lebih. Modal tersebut digunakan untuk membeli stok pupuk dalam jumlah
banyak, membangun gudang penyimpanan, dan memiliki kendaraan guna
mendistribusikan pupuk dan obat tanaman tersebut ke agen-agen atau kios-kios
yang telah menjadi mitra anda. Beberapa persyaratan lain yang harus dilengkapi
adalah perusahaan anda telah berbadan hukum (PT/CV/UD/Koperasi), memiliki SIUP,
mempunyai jaringan pemasaran, dan memiliki kantor kerja. Jika modal yang anda
miliki terbilang pas-pasan, maka sebaiknya cukup menjadi agen resmi dengan cara
membuka sebuah kios / toko penjual pupuk di wilayah anda. Anda hanya perlu
menghubungi dan menjadi mitra distributor-distributor resmi di daerah anda.
Kemudian untuk meyakinkan konsumen bahwa anda merupakan
penyalur pupuk resmi, maka lengkapi kios anda dengan Surat Izin Usaha Perdagangan
dan Surat Perjanjian Usaha dari distributor yang anda pilih tersebut. Agar
sukses, pilihlan distributor pupuk yang mampu memberikan penawaran harga yang
murah dan masuk akal. Perhatikan juga kredibelitas produknya terhadap hasil
pertanian selama ini. Jangan sampai anda menjadi agen dari produsen dan
distributor pupuk yang produknya gagal memenuhi keinginan petani. Di Indonesia
ada berbagai perusahaan sebagai produsen pupuk, misalnya PT Pupuk Indonesia
dengan 7 anak perusahaannya PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk
Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT
Rekayasa Industri, dan PT Mega Eltra. Ada juga PT Natural Nusantara, PT Dupan
Anugerah Lestari, PT Saraswanti Anugerah Makmur, dan lain-lainnya. Masing-masing
perusahaan produsen pupuk tersebut mempunyai ratusan distributor yang tersebar
di seluruh Indonesia.
Memilih Jenis-jenis Pupuk
Ada berbagai jenis pupuk dan obat tanaman yang beredar
dipasaran. Masing-masing produk tersebut mempunyai fungsi dan manfaat yang berbeda. Misalnya pupuk tungal
(mengandung satu unsur dominan) dan pupuk majemuk (misalnya DAP dan Amofos).
Pupuk Biochar untuk menyuburkan tanah kering, super nasa pupuk penggembur
tanah, pupuk big growth sebagai perangsang buah, urea, pupuk NPK, dan banyak
lagi. Pilihlah jenis pupuk yang akan anda jual. Sesuaikan dengan jenis komoditi
pertanian yang banyak ditanam serta jenis masalah / penyakit yang banyak
menyerang tanaman di daerah tempat tinggal anda. Perhatikan (awas) juga pupuk
palsu yang banyak beredar dipasaran.
Mempelajari Ilmu
Pertanian
Para konsumen (petani) yang ingin membeli pupuk atau obat
tanaman tentu ingin juga mendapatkan informasi tentang cara terbaik menggunakan
produk tersebut. Jika anda sebagai agen atau pemilik kios pupuk tersebut mampu
memberikan informasi secara edukatif, maka dijamin usaha anda akan mampu
berkembang dan menjadi tempat favorit mereka. Oleh karena itu, anda harus
banyak belajar tentang dunia pertanian, baik bioteknologi, botani, hama dan
sebagainya. Jika anda punya sedikit lahan, maka praktikan untuk memberikan
bukti kepada konsumen.
Menerapkan Strategi Penjualan
Langkah berikutnya adalah melakukan berbagai strategi
penjualan, diantaranya persaingan harga yang tepat, promosi usaha, dan juga
cara penjualan produk. Beberapa produk pupuk dan obat-obat tanaman dijual dalam
kantong dan karung (sak) dengan ukuran tertentu. Jika anda menjual secara
eceran, maka resikonya pupuk bisa cepat rusak akibat terkontimanasi udara luar,
namun peluang terjualnya lebih cepat karena beberapa petani yang lahannya kecil
hanya membutuhkan sedikit pupuk. Oleh karena itu strategi usaha sebaiknya
beradaptasi dengan kondisi pertanian dan daya beli di wilayah anda.