Wednesday, 10 February 2016

Kiat Sukses Menjadi Agen Pupuk Pertanian




Kebutuhan lahan pertanian dan perkebunan terhadap ketersediaan pupuk dan obat tanaman lainnya cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meskipun luas lahan pertanian cenderung mengalami penurunan di beberapa wilayah di Indonesia karena adanya alih fungsi lahan, namun kebutuhan terhadap produk tersebut dari kelompok masyarakat petani cenderung tidak berubah mengingat varietas pupuk dan obat tanaman (baik organik maupun non organik) yang diciptakan semakin beragam.

Jika dulu para petani hanya membeli pupuk untuk penyubur tanaman, kini pupuk yang dibutuhkan beraneka jenis, misalnya pupuk atau obat penyubur bunga, pupuk dan obat untuk pemberantas hama, pupuk untuk mempercepat proses pematangan buah, dan lain sebagainy.

Nah, jika wilayah anda termasuk daerah yang para penduduknya sebagian berprofesi sebagai petani, maka usaha perdagangan pupuk dan produk-produk penunjang pertanian menjadi pilihan yang cukup menarik.  Agar bisa sukses dalam bidang usaha ini, ada beberapa kiat yang mesti anda lakukan, antara lain:

Menentukan Produsen / Distributor Pupuk
Dalam bisnis ini, anda diberikan dua pilihan yaitu menjadi distributor resmi atau membuka kios penjualan pupuk resmi. Jika menjadi distributor pupuk pada suatu produsen pupuk, maka anda harus mempunyai modal yang lebih. Modal tersebut digunakan untuk membeli stok pupuk dalam jumlah banyak, membangun gudang penyimpanan, dan memiliki kendaraan guna mendistribusikan pupuk dan obat tanaman tersebut ke agen-agen atau kios-kios yang telah menjadi mitra anda. Beberapa persyaratan lain yang harus dilengkapi adalah perusahaan anda telah berbadan hukum (PT/CV/UD/Koperasi), memiliki SIUP, mempunyai jaringan pemasaran, dan memiliki kantor kerja. Jika modal yang anda miliki terbilang pas-pasan, maka sebaiknya cukup menjadi agen resmi dengan cara membuka sebuah kios / toko penjual pupuk di wilayah anda. Anda hanya perlu menghubungi dan menjadi mitra distributor-distributor resmi di daerah anda.

Kemudian untuk meyakinkan konsumen bahwa anda merupakan penyalur pupuk resmi, maka lengkapi kios anda dengan Surat Izin Usaha Perdagangan dan Surat Perjanjian Usaha dari distributor yang anda pilih tersebut. Agar sukses, pilihlan distributor pupuk yang mampu memberikan penawaran harga yang murah dan masuk akal. Perhatikan juga kredibelitas produknya terhadap hasil pertanian selama ini. Jangan sampai anda menjadi agen dari produsen dan distributor pupuk yang produknya gagal memenuhi keinginan petani. Di Indonesia ada berbagai perusahaan sebagai produsen pupuk, misalnya PT Pupuk Indonesia dengan 7 anak perusahaannya PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Rekayasa Industri, dan PT Mega Eltra. Ada juga PT Natural Nusantara, PT Dupan Anugerah Lestari, PT Saraswanti Anugerah Makmur, dan lain-lainnya. Masing-masing perusahaan produsen pupuk tersebut mempunyai ratusan distributor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Memilih Jenis-jenis Pupuk
Ada berbagai jenis pupuk dan obat tanaman yang beredar dipasaran. Masing-masing produk tersebut mempunyai fungsi dan manfaat  yang berbeda. Misalnya pupuk tungal (mengandung satu unsur dominan) dan pupuk majemuk (misalnya DAP dan Amofos). Pupuk Biochar untuk menyuburkan tanah kering, super nasa pupuk penggembur tanah, pupuk big growth sebagai perangsang buah, urea, pupuk NPK, dan banyak lagi. Pilihlah jenis pupuk yang akan anda jual. Sesuaikan dengan jenis komoditi pertanian yang banyak ditanam serta jenis masalah / penyakit yang banyak menyerang tanaman di daerah tempat tinggal anda. Perhatikan (awas) juga pupuk palsu yang banyak beredar dipasaran.

Mempelajari  Ilmu Pertanian
Para konsumen (petani) yang ingin membeli pupuk atau obat tanaman tentu ingin juga mendapatkan informasi tentang cara terbaik menggunakan produk tersebut. Jika anda sebagai agen atau pemilik kios pupuk tersebut mampu memberikan informasi secara edukatif, maka dijamin usaha anda akan mampu berkembang dan menjadi tempat favorit mereka. Oleh karena itu, anda harus banyak belajar tentang dunia pertanian, baik bioteknologi, botani, hama dan sebagainya. Jika anda punya sedikit lahan, maka praktikan untuk memberikan bukti kepada konsumen.

Menerapkan Strategi Penjualan
Langkah berikutnya adalah melakukan berbagai strategi penjualan, diantaranya persaingan harga yang tepat, promosi usaha, dan juga cara penjualan produk. Beberapa produk pupuk dan obat-obat tanaman dijual dalam kantong dan karung (sak) dengan ukuran tertentu. Jika anda menjual secara eceran, maka resikonya pupuk bisa cepat rusak akibat terkontimanasi udara luar, namun peluang terjualnya lebih cepat karena beberapa petani yang lahannya kecil hanya membutuhkan sedikit pupuk. Oleh karena itu strategi usaha sebaiknya beradaptasi dengan kondisi pertanian dan daya beli di wilayah anda.

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates