METROPOLITAN BANDUNG RAYA
Perkembangan Metropolitan Bandung Raya dimulai dari perkembangan Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya perkembangan wilayah-wilayah di sekitar Kota Bandung terjadi seiring dengan meluasnya ciri perkotaan dari Kota Bandung ke wilayah sekitarnya. Pada tahun 2010, terdapat 56 kecamatan yang telah mempunyai ciri perkotaan di Kota Bandung, Kota Cimahi, sebagian Kabupaten Bandung, sebagian Kabupaten Bandung Barat, dan sebagian Kabupaten Sumedang. 56 kecamatan tersebut termasuk ke dalam delineasi Metropolitan Bandung Raya dengan jumlah penduduk sebesar 5.813.269 jiwa dan luas wilayah sebesar 106.015 Ha. Sementara itu, pada tahun 2010 luas kawasan terbangun mencapai 26.142 Ha atau sekitar 25 persen dari luas wilayah keseluruhan.
Wilayah Metropolitan Bandung Raya berdasarkan proyeksi tahun 2015 mencakup 61 kecamatan di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang dengan jumlah penduduk sebesar 9,9 juta jiwa. Pada tahun 2020, Wilayah Metropolitan Bandung Raya mencakup 68 kecamatan di 5 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sebesar 11,4 juta jiwa. Sementara itu, pada tahun 2025, Wilayah Metropolitan Bandung Raya mencakup 71 kecamatan di 5 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sebesar 12,8 juta jiwa. Metropolitan Bandung Raya memiliki potensi infrastruktur transportasi yang cukup lengkap baik yaitu transportasi darat dan transportasi udara. Metropolitan Bandung Raya dilalui oleh jalan arteri primer, rel kereta api, dan beberapa ruas jalan tol. Selain itu, terdapat pula terminal tipe A yaitu Terminal Cicaheum dan Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung. Untuk transportasi udara, terdapat Bandara Husein Sastranegara.
KEUNGGULAN
Perkembangan Metropolitan Bandung Raya tidak dapat dilepaskan dari keunggulan-keunggulan yang terdapat di Metropolitan Bandung Raya. Keunggulan tersebut diklasifikasikan menjadi absolut advantage, comparative advantage, dan competitive advantage, baik berdasarkan masing-masing kabupaten kota maupun secara keseluruhan wilayah metropolitan.
Absolut Advantage
Absolut advantage atau keunggulan absolut adalah keuntungan yang diperoleh suatu wilayah metropolitan dari keberadaan sumber daya alam dan sejarah yang dimilikinya namun tidak dimiliki wilayah lain. Secara keseluruhan keunggulan absolut di Metropolitan Bandung Raya ditampilkan dalam tabel dibawah ini.
Keunggulan Absolut Metropolitan Bandung Raya
Kota Cimahi
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Sumedang
Metropolitan Bandung Raya Secara geografis berbentuk cekungan sehingga dikelilingi pegunungan Terdapat berbagai objek wisata alam Mempunyai peninggalan sejarah berupa bangunan bersejarah dan warisan budaya
Sumber: Analisis WJPMDM, 2011.
Comparative Advantage
Comparative advantage atau keunggulan komparatif adalah keuntungan yang dimiliki suatu wilayah metropolitan karena memiliki sumber daya produksi yang lebih unggul dibandingkan dengan wilayah lain. Keunggulan komparatif masing-masing kota dan kabupaten di Metropolitan Bandung Raya serta keunggulan Metropolitan Bandung Raya secara keseluruhan ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Keunggulan Komparatif
Metropolitan Bandung Raya Kabupaten/Kota
Absolut Advantage
Kota Bandung
Kota Cimahi
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Sumedang
Metropolitan Bandung Raya
Sumber: Analisis WJPMDM, 2011.
Competitive Advantage
Competitive advantage adalah keuntungan yang diperoleh suatu wilayah metropolitan melalui penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan dalam persaingan antar wilayah. Keunggulan kompetitif masing-masing kota dan kabupaten di Metropolitan Bandung Raya serta keunggulan Metropolitan Bandung Raya secara keseluruhan ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Keunggulan Kompetitif Metropolitan Bandung Raya Kabupaten/Kota
Kota Cimahi
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Sumedang
Metropolitan Bandung Raya
Sumber: Analisis WJPMDM, 2011.
KONSEP PENGEMBANGAN
Dengan merespon berbagai isu dan permasalahan serta mengoptimalkan keunggulan-keunggulan di Metropolitan Bandung Raya, maka disusunlah konsep pengembangan Metropolitan Bandung Raya sebagai penghela percepatan pembangunan di Jawa Barat. Berdasarkan keunggulan yang paling potensial, konsep pengembangan yang diusung yaitu “Metropolitan Bandung Raya sebagai metropolitan modern dengan sektor unggulan wisata perkotaan, industri kreatif, serta pengembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni)”.
Sebagai metropolitan modern, di Metropolitan Bandung Raya akan dikembangkan berbagai infrastruktur modern yang memadai dan dapat mengakomodasi kegiatan perekonomian serta aktivitas penduduk antara lain: Perumahan vertikal skala besar Dengan aglomerasi kegiatan yang begitu tinggi, infrastruktur perumahan merupakan hal yang penting untuk dikembangkan lebih lanjut. Akan tetapi, mengingat keterbatasan lahan yang memungkinkan untuk pengembangan perumahan serta semakin berkurangnya ruang terbuka hijau perkotaan, maka konsep pengembangan perumahan yang diusulkan oleh WJP-MDM adalah perumahan vertikal. Perumahan vertikal yang dimaksud merupakan perumahan vertikal skala besar yang terdiri atas minimum 10 (sepuluh) tower, dengan masing-masing tower memiliki minimum 10 (sepuluh) lantai.
Pendanaan penyediaan perumahan skala besar dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Sistem angkutan umum massal yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan untuk mengakomodasi pergerakan penduduk.
Untuk tiap simpul transportasi di masing-masing pusat kegiatan akan dikembangkan lahan seluas 5 Ha yang berfungsi untuk berbagai kegiatan, seperti untuk relokasi sektor informal, kegiatan festival, dan sistem TOD.
Peningkatan kualitas pelayanan air bersih, penanganan persampahan, drainase, telekomunikasi, dll
Pelayanan kegiatan sesuai standar metropolitan, meliputi: Fasilitas kesehatan Fasilitas pendidikan Fasilitas perkantoran Fasilitas peribadatan Fasilitas perdagangan Wisata dan rekreasi: gedung kesenian, museum, kegiatan malam Sosial: perawatan masyarakat lanjut usia, penitipan anak Sementara itu, sektor unggulan yang akan dikembangkan antara lain sektor sektor perdagangan dan jasa untuk pengembangan wisata perkotaan, industri kreatif, serta pendidikan tinggi sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pengembangan sektor-sektor tersebut merupakan upaya dalam mewujudkan Metropolitan Bandung Raya sebagai penghela percepatan pembangunan di Jawa Barat.
Sektor unggulan wisata perkotaan yang diunggulkan antara lain yaitu perpaduan wisata belanja, kuliner, budaya, pendidikan. Pengembangan wisata juga termasuk wisata alam di sekitar Metropolitan Bandung Raya. Hal ini dimaksudkan agar Metropolitan Bandung Raya dapat menjadi show window untuk memasarkan produk Jawa Barat ke masyarakat luas dan wisatawan. Selain itu, Metropolitan Bandung Raya juga berperan sebagai zona destinasi wisatawan yang kemudian menyebar ke objek wisata di sekitar Bandung Raya melalui akses transportasi.
Untuk dapat mengembangkan wisata perkotaan dengan optimal, infrastruktur yang akan dikembangkan antara lain: Fasilitas transportasi regional untuk akses wisatawan: akses jalan raya, jalan tol, pengembangan bandara, pengembangan jalur kereta api regional, pengembangan stasiun dan terminal. Fasilitas perdagangan yang memadai Restoran, rumah makan, hotel Peningkatan aksesibilitas ke sekitar Metropolitan Bandung Raya Pusat informasi pariwisata Fasilitas wisata: gedung kesenian, museum Sementara itu, industri kreatif akan dikembangkan sebagai sektor ekonomi basis untuk menghasilkan produk-produk kreatif bernilai ekonomi tinggi.
Untuk mendukung hal tersebut, akan dikembangkan ruang-ruang publik untuk aktivitas komunitas dan pengembangan industri kreatif. Sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, di Metropolitan Bandung Raya akan dikembangkan perguruan tinggi dengan bidang keilmuan yang kompetitif. Selain itu, infrastruktur riset dan pengembangan juga akan dioptimalkan. Untuk itu, infrastruktur yang perlu dikembangkan diantaranya: Cluster-cluster pendidikan tinggi Infrastruktur yang terintegrasi dengan kampus, yaitu perumahan/asrama, akses transportasi, dan sebagainya. Dengan demikian, pengembangan Metropolitan Bandung Raya melalui konsep tersebut diharapkan dapat menjadi penghela pembangunan di Jawa Barat.
Konsep pengembangan metropolitan tersebut akan menjadi penghela percepatan pembangunan di Jawa Barat. Pengembangan metropolitan modern dan sektor unggulan dapat menjadi penghela ekonomi, misalnya dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di bidang jasa pariwisata, seperti perhotelan, restoran, dan transportasi. Selain itu, peran Metropolitan Bandung Raya sebagai pusat distribusi barang dan jasa dapat meningkatkan menjadi peluang untuk memasarkan produk-produk Jawa Barat ke wilayah yang lebih luas. Hal ini akan meningkatkan linkages antara Metropolitan Bandung Raya dengan wilayah lainnya. Pembangunan infrastruktur modern dan fasilitas publik yang berkualitas juga akan meningkatkan kualitas hidup membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Sebagai penghela modernisasi, pengembangan Metropolitan Bandung Raya akan membawa perubahan sosial dan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Pengembangan ini juga akan menghasilkan kelayakan finansial bagi penyediaan infrastruktur melalui pengembangan investasi sehingga tercipta kondisi fiskal yang berkelanjutan untuk pembangunan.
Sumber: http://metropolitan.jabarprov.go.id/ourWorks/Bandung-Raya
Perkembangan Metropolitan Bandung Raya dimulai dari perkembangan Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya perkembangan wilayah-wilayah di sekitar Kota Bandung terjadi seiring dengan meluasnya ciri perkotaan dari Kota Bandung ke wilayah sekitarnya. Pada tahun 2010, terdapat 56 kecamatan yang telah mempunyai ciri perkotaan di Kota Bandung, Kota Cimahi, sebagian Kabupaten Bandung, sebagian Kabupaten Bandung Barat, dan sebagian Kabupaten Sumedang. 56 kecamatan tersebut termasuk ke dalam delineasi Metropolitan Bandung Raya dengan jumlah penduduk sebesar 5.813.269 jiwa dan luas wilayah sebesar 106.015 Ha. Sementara itu, pada tahun 2010 luas kawasan terbangun mencapai 26.142 Ha atau sekitar 25 persen dari luas wilayah keseluruhan.
Wilayah Metropolitan Bandung Raya berdasarkan proyeksi tahun 2015 mencakup 61 kecamatan di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang dengan jumlah penduduk sebesar 9,9 juta jiwa. Pada tahun 2020, Wilayah Metropolitan Bandung Raya mencakup 68 kecamatan di 5 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sebesar 11,4 juta jiwa. Sementara itu, pada tahun 2025, Wilayah Metropolitan Bandung Raya mencakup 71 kecamatan di 5 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sebesar 12,8 juta jiwa. Metropolitan Bandung Raya memiliki potensi infrastruktur transportasi yang cukup lengkap baik yaitu transportasi darat dan transportasi udara. Metropolitan Bandung Raya dilalui oleh jalan arteri primer, rel kereta api, dan beberapa ruas jalan tol. Selain itu, terdapat pula terminal tipe A yaitu Terminal Cicaheum dan Terminal Leuwipanjang di Kota Bandung. Untuk transportasi udara, terdapat Bandara Husein Sastranegara.
KEUNGGULAN
Perkembangan Metropolitan Bandung Raya tidak dapat dilepaskan dari keunggulan-keunggulan yang terdapat di Metropolitan Bandung Raya. Keunggulan tersebut diklasifikasikan menjadi absolut advantage, comparative advantage, dan competitive advantage, baik berdasarkan masing-masing kabupaten kota maupun secara keseluruhan wilayah metropolitan.
Absolut Advantage
Absolut advantage atau keunggulan absolut adalah keuntungan yang diperoleh suatu wilayah metropolitan dari keberadaan sumber daya alam dan sejarah yang dimilikinya namun tidak dimiliki wilayah lain. Secara keseluruhan keunggulan absolut di Metropolitan Bandung Raya ditampilkan dalam tabel dibawah ini.
Keunggulan Absolut Metropolitan Bandung Raya
- Ibukota Provinsi Jawa Barat
- Dikelilingi pegunungan
- Peristiwa Bersejarah:Konferensi Asia Afrika: Dasasila Bandung & Bandung Lautan Api
- Museum Geologi, Sribaduga, KAA, Mandalawangsit
- Kebun Binatang
- Taman Hutan Raya Juanda
- Stasiun Bandung
- Infrastruktur industri besar: PT PINDAD PT DI
Kota Cimahi
- Kawasan militer bersejarah
- Kampung Adat Cireundeu
Kabupaten Bandung
- Wisata alam dan pegunungan: Kawah Putih
Kabupaten Bandung Barat
- Wisata alam dan pegunungan Karst Padalarang
Kabupaten Sumedang
- Wisata alam dan pegunungan
Metropolitan Bandung Raya Secara geografis berbentuk cekungan sehingga dikelilingi pegunungan Terdapat berbagai objek wisata alam Mempunyai peninggalan sejarah berupa bangunan bersejarah dan warisan budaya
Sumber: Analisis WJPMDM, 2011.
Comparative Advantage
Comparative advantage atau keunggulan komparatif adalah keuntungan yang dimiliki suatu wilayah metropolitan karena memiliki sumber daya produksi yang lebih unggul dibandingkan dengan wilayah lain. Keunggulan komparatif masing-masing kota dan kabupaten di Metropolitan Bandung Raya serta keunggulan Metropolitan Bandung Raya secara keseluruhan ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Keunggulan Komparatif
Metropolitan Bandung Raya Kabupaten/Kota
Absolut Advantage
Kota Bandung
- Infrastruktur perdagangan: Shopping mall Factory outlet Distro
- Kawasan pertokoan
- 6 Perguruan Tinggi Negeri: ITB, UNPAD, UPI, STSI, Polban, Polman
- Lebih dari 100 Perguruan tinggi swasta: UNPAR, IT Telkom, UNISBA, UNPAS, ITENAS, NHI, dll Tenaga kerja industri besar
- Tenaga kerja industri makanan
- Bandara Husein Sastranegara
Kota Cimahi
- Infrastruktur perdagangan
- Infrastruktur industri tekstil
- Tenaga kerja industri tekstil
Kabupaten Bandung
- Infrastruktur industri tekstil
- Tenaga kerja industri tekstil
- Stadion Jalak Harupat
Kabupaten Bandung Barat
- Infrastruktur perdagangan
- Fasilitas rekreasi Sumber daya air Waduk Saguling
- Bio etanol singkong
- Infrastruktur industri tekstil
- Tenaga kerja industri tekstil dan makanan
Kabupaten Sumedang
- Tenaga kerja industri makanan
Metropolitan Bandung Raya
- Aksesibilitas Jalur transportasi darat melalui Jalan Tol Cipularang, Nagreg, Jalan Raya Lembang, dll.
- Simpul transportasi Terminal Bandara Husein Sastranegara Stasiun Bandung
- Infrastruktur perdagangan Infrastruktur industri Tenaga kerja industri (tekstil dan makanan)
Sumber: Analisis WJPMDM, 2011.
Competitive Advantage
Competitive advantage adalah keuntungan yang diperoleh suatu wilayah metropolitan melalui penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan dalam persaingan antar wilayah. Keunggulan kompetitif masing-masing kota dan kabupaten di Metropolitan Bandung Raya serta keunggulan Metropolitan Bandung Raya secara keseluruhan ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Keunggulan Kompetitif Metropolitan Bandung Raya Kabupaten/Kota
- Competitive Advantage Kota Bandung ITB sebagai perguruan tinggi peringkat 500 besar dunia (QS WCUR)
- Komunitas kreatif Bandung Creative City Forum
- Pusat riset dan pengembangan: BATAN, LIPI, Balai Keramik, dll
- Sumber daya manusia kreatif dlm bidang musik, desain, perfilman, dll
- Tenaga kerja pengolahan makanan: Batagor, brownies
- Galeri seni dan gedung kesenian
Kota Cimahi
- Komunitas kreatif: Baros Cyber City
- Cimahi Creative Association
- Gedung Baros Information Technology Creative
Kabupaten Bandung
- Industri tekstil
Kabupaten Bandung Barat
- Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan
Kabupaten Sumedang
- Perguruan tinggi UNPAD, IPDN
Metropolitan Bandung Raya
- Komunitas yang kreatif Sumber daya manusia yang inovatif
- Perguruan tinggi berkelas dunia
- Fasilitas riset dan pengembangan
Sumber: Analisis WJPMDM, 2011.
KONSEP PENGEMBANGAN
Dengan merespon berbagai isu dan permasalahan serta mengoptimalkan keunggulan-keunggulan di Metropolitan Bandung Raya, maka disusunlah konsep pengembangan Metropolitan Bandung Raya sebagai penghela percepatan pembangunan di Jawa Barat. Berdasarkan keunggulan yang paling potensial, konsep pengembangan yang diusung yaitu “Metropolitan Bandung Raya sebagai metropolitan modern dengan sektor unggulan wisata perkotaan, industri kreatif, serta pengembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni)”.
Sebagai metropolitan modern, di Metropolitan Bandung Raya akan dikembangkan berbagai infrastruktur modern yang memadai dan dapat mengakomodasi kegiatan perekonomian serta aktivitas penduduk antara lain: Perumahan vertikal skala besar Dengan aglomerasi kegiatan yang begitu tinggi, infrastruktur perumahan merupakan hal yang penting untuk dikembangkan lebih lanjut. Akan tetapi, mengingat keterbatasan lahan yang memungkinkan untuk pengembangan perumahan serta semakin berkurangnya ruang terbuka hijau perkotaan, maka konsep pengembangan perumahan yang diusulkan oleh WJP-MDM adalah perumahan vertikal. Perumahan vertikal yang dimaksud merupakan perumahan vertikal skala besar yang terdiri atas minimum 10 (sepuluh) tower, dengan masing-masing tower memiliki minimum 10 (sepuluh) lantai.
Pendanaan penyediaan perumahan skala besar dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Sistem angkutan umum massal yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan untuk mengakomodasi pergerakan penduduk.
Untuk tiap simpul transportasi di masing-masing pusat kegiatan akan dikembangkan lahan seluas 5 Ha yang berfungsi untuk berbagai kegiatan, seperti untuk relokasi sektor informal, kegiatan festival, dan sistem TOD.
Peningkatan kualitas pelayanan air bersih, penanganan persampahan, drainase, telekomunikasi, dll
Pelayanan kegiatan sesuai standar metropolitan, meliputi: Fasilitas kesehatan Fasilitas pendidikan Fasilitas perkantoran Fasilitas peribadatan Fasilitas perdagangan Wisata dan rekreasi: gedung kesenian, museum, kegiatan malam Sosial: perawatan masyarakat lanjut usia, penitipan anak Sementara itu, sektor unggulan yang akan dikembangkan antara lain sektor sektor perdagangan dan jasa untuk pengembangan wisata perkotaan, industri kreatif, serta pendidikan tinggi sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pengembangan sektor-sektor tersebut merupakan upaya dalam mewujudkan Metropolitan Bandung Raya sebagai penghela percepatan pembangunan di Jawa Barat.
Sektor unggulan wisata perkotaan yang diunggulkan antara lain yaitu perpaduan wisata belanja, kuliner, budaya, pendidikan. Pengembangan wisata juga termasuk wisata alam di sekitar Metropolitan Bandung Raya. Hal ini dimaksudkan agar Metropolitan Bandung Raya dapat menjadi show window untuk memasarkan produk Jawa Barat ke masyarakat luas dan wisatawan. Selain itu, Metropolitan Bandung Raya juga berperan sebagai zona destinasi wisatawan yang kemudian menyebar ke objek wisata di sekitar Bandung Raya melalui akses transportasi.
Untuk dapat mengembangkan wisata perkotaan dengan optimal, infrastruktur yang akan dikembangkan antara lain: Fasilitas transportasi regional untuk akses wisatawan: akses jalan raya, jalan tol, pengembangan bandara, pengembangan jalur kereta api regional, pengembangan stasiun dan terminal. Fasilitas perdagangan yang memadai Restoran, rumah makan, hotel Peningkatan aksesibilitas ke sekitar Metropolitan Bandung Raya Pusat informasi pariwisata Fasilitas wisata: gedung kesenian, museum Sementara itu, industri kreatif akan dikembangkan sebagai sektor ekonomi basis untuk menghasilkan produk-produk kreatif bernilai ekonomi tinggi.
Untuk mendukung hal tersebut, akan dikembangkan ruang-ruang publik untuk aktivitas komunitas dan pengembangan industri kreatif. Sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, di Metropolitan Bandung Raya akan dikembangkan perguruan tinggi dengan bidang keilmuan yang kompetitif. Selain itu, infrastruktur riset dan pengembangan juga akan dioptimalkan. Untuk itu, infrastruktur yang perlu dikembangkan diantaranya: Cluster-cluster pendidikan tinggi Infrastruktur yang terintegrasi dengan kampus, yaitu perumahan/asrama, akses transportasi, dan sebagainya. Dengan demikian, pengembangan Metropolitan Bandung Raya melalui konsep tersebut diharapkan dapat menjadi penghela pembangunan di Jawa Barat.
Konsep pengembangan metropolitan tersebut akan menjadi penghela percepatan pembangunan di Jawa Barat. Pengembangan metropolitan modern dan sektor unggulan dapat menjadi penghela ekonomi, misalnya dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di bidang jasa pariwisata, seperti perhotelan, restoran, dan transportasi. Selain itu, peran Metropolitan Bandung Raya sebagai pusat distribusi barang dan jasa dapat meningkatkan menjadi peluang untuk memasarkan produk-produk Jawa Barat ke wilayah yang lebih luas. Hal ini akan meningkatkan linkages antara Metropolitan Bandung Raya dengan wilayah lainnya. Pembangunan infrastruktur modern dan fasilitas publik yang berkualitas juga akan meningkatkan kualitas hidup membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Sebagai penghela modernisasi, pengembangan Metropolitan Bandung Raya akan membawa perubahan sosial dan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Pengembangan ini juga akan menghasilkan kelayakan finansial bagi penyediaan infrastruktur melalui pengembangan investasi sehingga tercipta kondisi fiskal yang berkelanjutan untuk pembangunan.
Sumber: http://metropolitan.jabarprov.go.id/ourWorks/Bandung-Raya
No comments:
Post a Comment