Saturday, 11 October 2014
Chen Shu-Chu jadi Filantropis Tanpa Harus Kaya Dulu
Tidak semua filantropis kaya raya. Seorang penjual sayur mayur Taiwan bernama Chen Shu-chu (63) adalah beberapa di antara kelompok yang langka ini. Meski diketahui tidak berlimpah dengan harta, Chen masih bersemangat mendonasikan sebagian besar penghasilannya untuk tujuan amal.
Chen yang bekerja 18 jam sehari itu mengaku menyumbangkan semua pemasukannya dari bisnis mikro itu setelah memotongnya untuk pengeluaran pribadi yang tidak seberapa.
Kepada BBC, ia mengatakan bahwa dirinya merasa bahagia setelah menyumbang. "Uang hanya akan berguna jika Anda memberikannya pada yang lebih membutuhkan,"ujar Chen.
Dengan kedermawanan yang tinggi itu, kehidupan Chen jauh dari kemewahan. Bahkan sepanjang hidupnya hingga saat ini, Chen harus bergelut dengan kemiskinan.
Chen harus meninggalkan bangku sekolah untuk menopang keluarga di usia muda. Ibunya meninggal usai persalinan yang sulit dan saudara laki-lakinya menyusul sang ibu beberapa tahun kemudian. Semuanya karena keluarga Chen tak mampu membiayai perawatan kesehatan. Alih-alih membuatnya menjadi orang yang kikir, kemiskinan dan kesulitan hidup di masa lalu membuatnya lebih dermawan pada mereka yang lebih malang daripada dirinya.
Chen tercatat sudah menyumbangkan uangnya yang mencapai lebih dari 10 juta dollar Taiwan yang ia sumbangkan selama 2 dekade lebih pada sebuah perpustakaan sekolah, panti asuhan, organisasi Budha lokal dan rumah sakit. Jumlah uang itu setara dengan 350 ribu dollar AS.
"Setiap orang bisa melakukannya. Ini bukan hanya saya. Ini bukan tentang jumlah uang yang Anda hasilkan tetapi bagaimana Anda menggunakan uang Anda,"tukasnya. Menurutnya, uang tak begitu penting karena setelah mati kita tidak akan membawanya. Chen ingin terus menyumbang hingga akhir hayatnya dan mendonasikan uangnya bagi mereka yang membutuhkan.
Atas kedermawanannya itu, Chen yang menganut gaya hidup vegan dan tidak pernah menikah ini masuk dalam daftar bergengsi "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia" versi Majalah Time tahun 2010. Sejumlah penghargaan juga ia dapatkan seperti enam Ramon Magsaysay Award. (BBC/Akhlis)
Labels:
faizal rakhman,
filantropis,
Inspirasi,
Sosial
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment