Negara berkembang di Asia dan Afrika
memiliki peranan penting dalam kancah global. Negara negara berkembang di Asia
dan Afrika akan menjadi pendorong untuk pertumbuhan ekonomi global dalam dua
tahun ke depan. Faktor apa saja yang membuat negara-negara di kawasan Asia
Afrika memiliki andil besar dalam pertumbuhan ekonomi dunia? Banyak analist
ekonomi yang memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi secara global akan mengalami
sedikit perlambatan di tahun 2015 yang diperkirakan berada pada level 3,2%,
setelah dua tahun sebelumnya berada di kisaran 3,3%. Namun, pada tahun 2016
kembali diprediksi akan tumbuh lebih besar yakni di kisaran 3,7%.
Motor dari pertumbuhan global
tersebut adalah 5 negara berkembang, yaitu China, Philipina, Kenya, India, dan
Indonesia. Kelima negara tersebut berkontribusi sebanyak 16% terhadap
pertumbuhan PDB global. Kelima negara tersebut diprediksi akan mengalami
pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Negara Tiongkok diprediksi tumbuh sebesar
7%, Filipina 6,3%, Kenya 6%, India 5,5%, dan Indonesia sebesar 5,3%.
Sedikit menarik adalah negara Kenya,
dimana pertumbuhan ekonomi negara tersebut diperkirakan tumbuh di atas 6%,
lebih besar dari Indonesia, meskipun angka tingkat penggangguran dan kemiskinan
di Kenya cukup tinggi, yakni 40% penduduknya berada di bawah kategori
sejahtera.
Sedikit kontroversi adalah data
pertumbuhan ekonomi di India. Kementerian Statistik India dengan menggunakan
metode perhitungan yang baru menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang beribu
kita Delhi tersebut dapat tumbuh 7,4% dan menempatkan India sebagai negara
dengan pertumbuhan ekonomi terbesar tahun 2015. Namun, Bank sentral India
sendiri masih memprediksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,5% dengan
menggunakan metode perhitungan lama. Metode lama ini juga digunakan oleh 57
negara lainnya.
Prediksi negara dengan pertumbuhan
terbesar di tahun ini adalah China sebesar 7%. Meskipun demikian, angka tujuh
persen tersebut sebenarnya sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan PDB
(Produk Domestik Bruto) di kuartal ke empat tahun 2014 lalu yang ada di kisaran
7,3%. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang dilakukan bank dan pemerintah
Tiongkok untuk kembali mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti misalnya
mengeluarkan kebijakan stimulus moneter, memangkas pagu suku bunga, dan
menurunkan rasio cadangan deposito sebanyak 50 basis poin.
Lalu bagaimanakah kontribusi
negara-negara maju untuk pertumbuhan ekonomi secara global? Negara-negara maju
juga memiliki peran penting bagi pertumbuhan PDB global, seperti Amerika
Serikat dan Inggris. Keduanya berbagi kontribusi terhadap PDB global sebanyak
25%. Namun pertumbuhan ekonomi kedua negara barat tersebut diprediksi tidak
besar, yakni USA 3,1% dan Inggris sebesar 2,6%. Dan yang lebih kecil lagi
adalah negara-negara di kawasan Uni Eropa sebesar 1,2%, itupun karena
disebabkan oleh beberapa faktor pendorong seperti tercapainya kesepakatan
dengan Yunani dan kucuran stimulus moneter.
Yang menarik juga adalah negara
Amerika Serikat, dimana negara adi daya ini diperkirakan tumbuh hanya sebesar
3,1% meski mata uang dollar-nya menguat dan berada pada level terbaiknya dalam
satu dekade terakhir, sehingga penguatan ini memicu debat untuk secara serius
mempertimbangkan menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak tahun
2006 yang diprediksi akan terjadi pada semester kedua tahun 2015 ini. (Berbagai
Sumber)
No comments:
Post a Comment