Apa itu MEA? MEA atau akronim
dari Masyarakat Ekonomi Asean yang dalam bahasa Inggris disebut ASEAN Economic
Community (AEC) adalah sebuah kebijakan dan kesepakatan bersama seluruh negara
yang tergabung dalam keanggotaan ASEAN untuk menerapkan integrasi ekonomi ASEAN
dalam menghadapi perdagangan bebas. Implementasi MEA secara resmi dimulai pada
awal tahun 2016 dan telah direncanakan sejak satu dekade yang lalu. Dengan
adanya pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi
Asean tersebut, berarti memungkinkan sebuah negara di Asean melakukan
perdagangan secara bebas dan lebih mudah ke negara - negara lain sesama anggota
Asean. Dampak implementasi perjanjian bersama ini adalah membuat kompetisi
semakin ketat, sehingga diharapkan semua pihak di kawasan Asia Tenggara
berupaya meningkatkan kualitasnya sehingga memiliki daya saing yang tidak kalah
dari China dan India dalam bidang ekonomi dan perdagangan, serta menarik
investasi.
Tenaga kerja indonesia MEA
Penerapan MEA bukan hanya
berhubungan dengan sektor perdagangan barang dan jasa saja, tetapi juga pasar
tenaga kerja profesional, dimana sebuah negara bisa dengan mudah mengekspor dan
mengimpor tenaga kerja yang kompeten, seperti dokter, perawat, pengacara, guru,
akuntan, dan lainnya. Dalam MEA, beragam peraturan negara yang sebelumnya
menghambat arus masuk tenaga kerja asing, harus mulai dilonggarkan. Hal ini
berarti, persaingan juga terjadi pada kualitas sumber daya manusianya.
Mampukah Tenaga Kerja Indonesia Bersaing dengan Tenaga Kerja
Asing di Kawasan Asean?
Melansir berita yang diterbitkan
di bbc.com, sejumlah pimpinan asosiasi profesi mengaku optimis tentang
kompetensi tenaga kerja Indonesia dalam persaingan dengan tenaga kerja dari
negara-negara Asean lainnya. Penerapan MEA bisa membawa keuntungan dan kerugian
tersendiri. Hendri Suparini, seorang pakar dan analis ekonomi, mengatakan bahwa
momen perdagangan bebas yang dilakukan antar negara Asean tersebut bisa menjadi
kesempatan emas sekaligus juga ancaman bagi bangsa Indonesia.
Seperti yang dikutip dari Metro
TV, Hendri Suparini mengungkapkan bahwa dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi
Asean tersebut, pemerintah harus berupaya meningkatkan sumber daya manusia
Indonesia, dan juga menyiapkan strategi jitu agar sektor yang menjadi
keunggulan Indonesia tetap menjadi yang terdepan. Salah satu contohnya adalah
meningkatkan kualitas perawat asal Indonesia untuk dikirim ke negara lain.
Menurut sebuah riset, kualitas perawat Indonesia dinilai lebih unggul karena
lebih sabar, lebih teliti dan sebagainya. Intinya adalah pemerintah perlu
menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keunggulan tersendiri sehingga
implementasi MEA bukan hal yang menakutkan.
No comments:
Post a Comment