Membangun perusahaan startup
memang memiliki tantangan tersendiri. Selain berjuang dengan ketersediaan modal
yang terbatas, perusahaan juga harus menghadapi para kompetitor. Kunci
kesuksesannya adalah menghadirkan sesuatu yang benar - benar inovatif. Selain
itu, anda yang tergabung dalam pendirian sebuah startup harus sedapat mungkin
menghindari kesalahan - kesalahan yang sering dilakukan oleh para pemula
startup. Setiap keputusan, entah itu kecil ataupun keputusan strategis dapat
berakibat fatal jika tidak dilakukan dengan seksama. Menurut Adeo Ressi, yang
merupakan Founder dan CEO The Founder Institute, serta seorang mentor yang
sukses membina ratusan startup, mengungkapkan bahwa dalam pendirian sebuah
perusahaan rintisan (start up), sang pendiri ataupun mereka yang tergabung
dalam organisasi startup harus menghindari enam kesalahan yang sering terjadi
yang membuat perusahaan rintisan tersebut tidak berhasil menggapai kemajuan.
Apa sajakah kesalahan - kesalahan tersebut?
1. Salah Memilih Tim Pendiri Awal
Ressi mengingatkan bagi mereka
yang ingin merintis perusahaan startup harus memulainya dengan membentuk tim
yang penuh dedikasi dan tanggung jawab. Oleh karena itu, perekrutan dan
pembentukan tim harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati serta tidak tergesa-gesa.
Jika anda melibatkan orang yang salah atau tidak kompeten dapat membuat
ketidakefektifan, kemandekan dan ketidakmajuan, bahkan bisa terjadi perebutan
kekuasaan.
2. Menyusun Struktur Perusahaan, Struktur Pendiri, dan Tim
Penawaran yang Buruk
Seringkali sebuah perusahaan
startup mengalami kegagalan karena mereka melakukan pengelolaan kompensasi,
dana saham, dan menentukan pilihan secara buruk. Agar hal ini tidak terjadi,
Ressi memberi nasihat agar para pelaku usaha rintisan tersebut melakukan penawaran
ke investor dengan penuh kehati-hatian. Anda tentu tidak bisa akan mundur atau
membatalkan perjanjian dengan investor ketika anda salah mengambil keputusan.
3. Memilih dan Menerapkan Model Bisnis yang Keliru
Ini menjadi bagian yang cukup
krusial bagi kelangsungan bisnis startup tersebut. Pemilihan model bisnis dan
pendapatan yang tepat akan memudahkan bagi perusahaan untuk berkembang dan
menghasilkan pendapatan yang lebih tepat.
4. Mengadopsi dan Mengaplikasikan Teknologi yang Kurang
Tepat
Pilihlah teknologi yang populer
dan banyak digunakan. Ini akan mampu memberikan kesempatan bagi perusahaan
untuk berkembang cepat. Sebaliknya jika keliru memilih teknologi yang menjadi
penyokong produknya, maka pendiri akan mengalami kesulitan serta berpeluang kecil
untuk menjadi produk yang populer atau memberikan hasil terbaik.
5. Menetapkan Nama atau Brand yang Salah
Walaupun kelihatannya sederhana,
namun kekeliruan memilih nama perusahaan atau brand produk bisa berakibat
fatal. Penetapan nama atau merek harus dipikirkan secara matang. Ia harus bisa
mengkomunikasikan manfaat secara jelas. Hindari pemilihan nama yang terdengar
agak aneh atau konyol, sulit diucapkan dan sulit diingat.
6. Tidak Memilih Model Pasar yang Tepat
Keahlian pendekatan penjualan dan
marketing harus dimiliki oleh pendiri atau tim perusahaan startup. Mereka harus
melakukan pendekatan dan pilihan distribusi dengan cermat karena cara
perusahaan mendapatkan pelanggan akan menjadi penentu masa depan startup
tersebut.
Lalu, bagaimanakah caranya
mencari solusi dari enam kesalahan tersebut? Ressi menyarankan agar para pemula
yang merasa kesulitan dengan poin di atas untuk mencari bantuan dari pihak -
pihak yang berpengalaman.
No comments:
Post a Comment