Wednesday, 26 November 2014

PT Bina Insan Madani Kini.......



PT Bina Insan Madani telah berpengalaman sejak tahun 2010 menjadi perusahaan penyedia jasa HRD Outsourcing dan menjadi wadah untuk pekerja informal dalam rangka pendaftaran ke PT Jamsostek yang sekarang sudah berubah menjadi BPJS. Sudah tidak terhitung kasus demi kasus yang telah PT Bina Insan Madani bantu dalam rangka pendampingan selama proses  penggunaan dan penyelenggaraan program PT Jamsostek yang maksimal dan dirasakan manfaatnya oleh pemegang kartu, bahkan diantaranya sudah ada yang sembuh dari penyakit berat bahkan tidak sedikit pula yang meninggal dunia. Tanpa diperkuat oleh tenaga marketing secara efek domino dari penerima manfaat secara perorangan dan lembaga mendaftarkan kepesertaan Jamsostek via PT Bina Insan Madani, untuk lembaga rata-rata kepesertaannya memiliki karyawan yang tidak banyak mulai dari 3 orang sampai dengan 30 orang per perusahaan. Hal yang mendasari oleh perusahaan kecil hingga menengah itu disebabkan oleh belum mencantumkannya slot Sumber Daya Manusia (SDM) untuk kepersonaliaan.
Kami sangat memahami hal tersebut, dalam teori management sederhana ada 3 (tiga) komponen yang mutlak harus ada dalam sebuah perusahaan yakni Bagian Keuangan, Bagian Operasional dan Bagian Marketing sehingga tidak menyisakan ruang untuk kepengurusan Jaminan Sosial untuk karyawan. Peran tersebutlah menjadi bagian dari tugas PT Bina Insan Madani, bahkan ada mitra PT Bina Insan Madani yang minta dibuatkan system kepersonaliaan total, mulai dari perjanjian kontrak karyawan, system pengupahan, mekanisme jam kerja, tata tertib perusahaan dan seterusnya. Sebagai dampak dari hal tersebut, Alhamdulillah, setidaknya terserap tenaga kerja sejumlah 4 (empat) orang untuk melaksanakan tugas jasa layanan advokasi PT Jamsostek.
Memasuki tahun 2014 program pelayanan dari PT Jamsostek bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terbagi menjadi dua yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (yang sebelumnya PT Jamsostek) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (yang sebelumnya PT ASKES), produk PT Jamsostek Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dilebur kedalam BPJS Kesehatan sehingga program yang ada di BPJS Ketenagakerjaan hanya meliputi: Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Tranformasi kepada BPJS ini sangat berdampak terhadap kinerja dan performa PT Bina Insan Madani karena di sisi lain PT Bina Insan Madani ingin menjalankan tugas dengan penuh keseriusan dan profesionalisme jika dilandasi oleh payung hukum yang jelas seperti halnya Ikatan Kerja Sama (IKS) yang diberikan oleh PT Jamsostek kemudian dari IKS (Ikatan Kerjasama) bersama mitra PT Bina Insan Madani yang ditembuskan (sebagai laporan) ke kantor PT Jamsostek.
Mengingat program pemerintah tentang penyelenggaraan BPJS terutama BPJS Kesehatan, telah diukur dan ditargetkan mewajibkan kepada semua unsur yang terlibat di dunia usaha formal dan informal bahkan perorangan untuk wajib mengikuti program pemerintah tersebut maksimal di tahun 2019. PT Bina Insan Madani yang semula ikut membantu proses pendaftaran hingga pendampingan dilapangan mengambil kebijakan terutama tentang kepesertaan yang berada di bawah PT Bina Insan Madani untuk secara parsial dan bertahap sosialisasi kepada mitra PT Bina Insan Madani program BPJS. Dampak dari sosialisasi tersebut menjadikan mitra PT Bina Insan Madani menjadi berkurang dari bulan ke bulan hingga akhir November 2014 telah tercatat 40% peserta di edukasi untuk mendaftarkan secara pribadi ke BPJS terdekat. PT Bina Insan Madani mentargetkan pertengahan tahun 2015 kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sudah lepas dari PT Bina Insan Madani, sehingga per 1 Juli 2015 PT Bina Insan Madani sudah tidak menerima jasa pelayanan advokasi BPJS.
Demikian catatan kecil perjalanan PT Bina Insan Madani sejak tahun 2010 hingga saat ini semoga Allah SWT meridhoi. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi PT Bina Insan Madani menjadi bagian dari cerita hidup pemegang kartu, semoga Allah SWT mengkaruniakan kemudahan, kemurahan dan kelapangan rejeki, dianugerahi sehat selalu dan senantiasa Allah SWT memberkahi kita semua.
Bandung, 26 November 2014
Management PT Bina Insan Madani

Tuesday, 25 November 2014

Yayasan Sahabat Peduli Umat Menyantuni 30 Anak Yatim

24 November 20114, Yayasan Sahabat Peduli Umat kembali melaksanakan bakti sosial yakni membagikan kepada 30 anak yatim yang berkediaman  di salah satu pondok asrama yatim piatu. Yayasan Sahabat Peduli Umat telah sejak lama berkiprah melayani masyarakat khusus di bidang kesehatan, namun untuk kali ini mencoba menggarap program sosial lainnya diantaranya Peduli Anak Yatim. Dimana seperti kita ketahui keutamaan ganjaran pahala dan pintu rejeki jika kita menyantuni anak yatim ada dalam beberapa hadits dan ayat Al Qur'an.
Menurut Ketua Pelaksana Program Bpk Rohmana : " Santunan untuk anak yatim kali ini, sengaja kami berikan dalam bentuk alat tulis untuk perlengkapan sekolah, kami meyakini alat tulis untuk keperluan sekolah seringkali diperlukan oleh para siswa yatim, selain biaya tidak terlalu besar, kami meyakini pula semoga penerima manfaat bisa memanfaatkan dengan baik dan menjadikannya motivasi untuk meningkatkan kualitas belajar agar bisa lebih berprestasi dan berguna di masa yang akan datang baik untuk agama, bangsa dan negara"tukasnya.
Harapan kami (red Yayasan Sahabat Peduli Umat) dan khususnya para donatur berharap dengan berjamaah membantu menyantuni anak yatim, semoga dengan alat tulis yang diberikan bisa menjadikan penerima manfaat menjadi seorang ilmuwan, seorang dai dan seorang pemimpin yang mampu memberikan prestasi terbaik bagi umat.
Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan bimbingan dan lindungan kepada anak-anak yatim yang kami santuni. Aminn YRA...
Kemudian kepada para donatur kami ucapkan Jazakumullahukhoiron Katsiroon... semoga Allah SWT membalas kebaikan para donatur sekalian.
Sampai Jumpa Kembali dengan Program Peduli dari Yayasan Sahabat Peduli Umat

Bandung, 24 November 2014
Yayasan SPU

Thursday, 20 November 2014

Tips Menyiasati Modal Minim dalam Membuka Usaha




Modal, modal, dan modal merupakan salah satu faktor vital yang harus dimiliki seorang calon pengusaha. Tanpa ketersediaan modal yang cukup, khususnya uang, maka segala cita-cita membangun sebuah bisnis impian bisa hanya tinggal mimpi belaka. Tak semua orang beruntung terlahir dengan ketersediaan sumber daya yang mencukupi. Sebagian besar harus memulai membangun bisnisnya dengan modal yang pas-pasan, atau bahkan kurang. Oleh karena itu, banyak diantaranya mengurungkan niatnya untuk membuka sebuah usaha karena merasa ragu dan takut tidak mempunyai dukungan dana yang  kuat. Namun, jika anda memiliki ide briliant, inovatif, mimpi yang besar, dan percaya bahwa apa yang anda rencanakan akan menghasilkan sesuatu yang besar dan sukses, maka cobalah berani untuk membangun bisnis meskipun dengan modal yang minim. Galilah sebanyak-banyaknya solusi dan siasat agar hasrat anda dalam membuka sebuah usaha tidak padam lantaran karena kekurangan modal. Berikut ini mungkin menjadi bahan inspirasi bagi anda dalam mensiasati dan mengakali minimnya modal yang anda miliki dalam memulai sebuah wirausaha:

1. Dekati Kerabat dan Sahabat Anda
Tujuan utama mendekati kerabat dan sahabat anda adalah untuk mendapatkan bantuan modal usaha. Jika anda memiliki reputasi baik, tentu tidak akan sulit memperoleh bantuan modal usaha tersebut. Presentasikanlah dengan sebaik-baiknya ide usaha yang ingin anda wujudkan kepada mereka, kemudian susunlah secara profesional rencana pengembangan dan pembagian hasil usaha yang akan diterima kerabat atau sahabat-sahabat anda. Syukur-syukur mereka meminjamkan modal dengan cuma-cuma atau tanpa bunga.

2. Cari Rekanan Bisnis
Selain keluarga dan sahabat, anda juga harus aktif mencari dan mendekati orang-orang yang bisa diajak untuk membangun bisnis bersama. Semakin banyak orang yang anda ajak bekerjasama, tentu modal yang dikumpulkan akan semakin besar. Meskipun nantinya hasil usaha yang anda peroleh harus dibagi-bagi, namun hal tersebut adalah langkah awal yang baik dalam belajar membangun bisnis yang kuat.

3. Manfaatkan Tempat Usaha
Selain uang, tempat usaha adalah salah satu modal yang juga diperlukan dalam membangun sebuah usaha. Jika uang anda tidak mencukupi untuk membeli atau menyewa sebuah tempat usaha, maka anda bisa memanfaatkan ruang kosong di rumah anda sebagai alternatif sementara. Hal ini sering dikenal dengan istilah SOHO (Small Office Home Office).

4. Pekerjakan Staf dengan Sistem Bagi Hasil
Jika keadaan modal anda tidak akan mencukupi untuk membayar karywan anda dengan gaji yang pantas, maka anda bisa tetap menarik minat mereka untuk bekerja dalam bisnis anda dengan sistem bagi hasil. Hal ini tentu dapat membuat semangat kerja mereka lebih on fire karena tertarik dengan hasil maksimal jika mereka bekerja secara maksimal.

5. Gunakan Media-media Gratisan
Cobalah cermati hal-hal yang bisa anda manfaatkan secara gratis namun berguna untuk bisnis anda. Misalnya dalam berpromosi, daripada membuat website berbayar, lebih baik menfaatkan blog, facebook atau situs gratis yang bisa membantu anda mempromosikan usaha, meskipun memiliki keterbatasan fitur. Dengan bantuan media-media gratisan tersebut, tentu dapat menghemat biaya pengeluaran anda.

6. Cari Pekerjaan Sampingan
Tidak ada yang dapat menjamin sebuah bisnis yang dibangun akan menuai kesuksesan, meskipun disokong oleh permodalan yang besar. Oleh sebab itu, dalam memulai sebuah usaha dengan modal yang masih minim, ada baiknya anda tetap mencari uang tambahan dengan melakoni pekerjaan sampingan atau kerja paruh waktu. Selain berguna untuk menambah modal usaha anda, kerja paruh waktu juga dapat menjadi cadangan jika anda menghadapi situasi yang sulit, misalnya kinerja bisnis yang tidak sesuai harapan.

7. Manfaatkan Program Bantuan Modal Usaha
Pemerintah dan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia telah banyak mengeluarkan program-program bantuan modal usaha bagi para entrepreneur. Bunga yang dibebankan untuk modal usaha, terutama untuk UKM biasanya lebih ringan. Jadi manfaatkan sebaik-baiknya! Demikian sekilas kiat dan tips menyiasati kekurangan modal  yang sedang anda hadapi dalam membangun sebuah usaha. Semoga bermanfaat, salam kerja & usaha!!! 

Sembako Versi Para Pengusaha



Mungkin anda telah cukup familiar dengan istilah "sembako". Sembako, yang merupakan akronim dari sembilan bahan pokok, adalah istilah yang merujuk pada kebutuhan konsumsi sehari-sahari bagi setiap rumah tangga. Sembilan bahan pokok tersebut terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng, daging, telur, susu, jagung, minyak tanah dan garam iodium. Nah, ketersediaan kesembilan bahan pangan tersebutlah yang menandakan sebuah rumah tangga telah berada pada level sejahtera awal. Lalu, bagaimanakah indikasi seseorang yang telah dapat dikategorikan sebagai seorang calon entreprenur sejati? Apa sajakah yang dinutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut? Menurut blog kerjausaha.com ada sembilan bahan pokok yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi seorang pengusaha sejati yang sukses. Inilah sembako untuk para calon pengusaha:

1. Ide Inovatif
Bahan pertama yang diperlukan untuk menjadi seorang pengusaha sukses adalah ide-ide kreatif dan inovatif sebagai senjata untuk berkompetisi dengan pengusaha-pengusaha yang telah mapan.
2. Berani
Yang kedua adalah keberanian dalam mengambil resiko, keberanian bertindak, keberanian mencoba, dan berani menghadapi kegagalan.
3. Dana
Keuangan merupakan bagian penting dalam berwirausaha. Tanpa memiliki modal yang mencukupi, maka banyak kesulitan yang akan dihadapi. Namun, bukan berarti ketidaktersediaan dana usaha menjadi penghalang utama untuk membangun usaha.
4. Pengetahuan dan Keterampilan
Poin ke empat yang dibutuhkan para entrepreneur adalah pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan bidang bisnis yang dijalankannya.
5. Bakat Entrepreneurship
Dengan memiliki bakat dan insting kewirausahaan, maka seseorang dapat lebih mudah memabungun usahanya. Untuk mengetahui apakah anda berbakat atau tidak, sebaiknya minta pertimbangan teman-teman anda. Namun, bakat entrepreneurship tersebut dapat ditumbuhkan dan diasah dengan banyak belajar.
6. Semangat Kerja dan Disiplin
Bahan pokok yang ke enam bagi calon pengusaha sukses adalah semangat bekerja keras dan berdisiplin, khususnya disiplin kerja, waktu, dan pengelolaan keuangan.
7. Berjiwa Sosial
Apa perlunya memiliki jiwa sosial dalam entreprenurship? Salah satu manfaatnya adalah memudahkan anda dalam mengembangkan jaringan bisnis anda, serta dalam hal promosi.
8. Dukungan (Support)
Kebutuhan pokok berikutnya adalah dukungan-dukungan (support) dari berbagai pihak, khususnya orang-orang terdekat anda. Dengan mendapat support yang banyak, semangat kerja biasanya akan lebih meningkat.
9. Doa
Kebutuhan pokok terakhir sebagai landasan utama bagi seorang entrepreneur adalah doa. Awali dan akhiri aktivitas kerja dan usaha anda dengan berdoa kepada Sang Pencipta.

 
Blogger Templates